Tuesday, May 14, 2013

Chiara

“Hah? Yang benar saja?” ucapku dengan nada tak percaya ketika ku mendengar kata kata dari penjaga rumah itu. Sebuah palu godam benar benar siap untuk menghancurkan hatiku beserta isinya saat itu juga, saat wanita itu mengatakannya. Mengatakan dia meninggal. Sahabatku... Aku pun tak percaya ..Dengan perasaan kacau, aku pulang..

Malam yang mungkin membuat air mataku tak kuasa bertahan.. Aku menangis...

Chiara.... Aku masih mengingatnya.. Ini hari ulang tahunnya. Tepatnya 4tahun yang lalu, pada tanggal ini juga.

”Surpriseee ! Happy Born Day Chiara ! Longlife my bestie” kataku dan kata sahabatku yang lain sambil membawa kue ulang tahun bertulis nama Chiara, Vanessa Chiara..Ada 4 orang dalam persahabatan yang selama ini pisah. Aku, Chiara sahabat terbaikku, Ciya, dan Sha-Sha. Kami berpisah empat tahun lalu karena Sha-Sha dan Chiara yang harus pindah, dan karena Ciya yang sekarang bersama teman teman barunya. Entah dia masih ingat atau dia tak ingat sedikitpun tentang kami.. 4tahun lalu...

”Thanks banget temen temen.. Ini kejutan banget...” Seru Chiara sambil tersenyum menatap kami. Dengan tawa yang sangat lepas.. Kita bersenang senang waktu itu.....12-05-2008. Hari yang sangat indah...

 

Sampai akhirnya...

”Kau serius akan meninggalkan kota ini?” Chiara mengangguk ketika aku bertanya padanya. Entah aku tak tau bagaimana perasaanku jikalau misalnya aku harus kehilangan dia, sahabat terbaikku. Diantara mereka, Sha-Sha ,Ciya dan Chiara, hanya Chiara lah yang paling dekat denganku...Dia sahabat terbaikku yang pernah ada.. The best person ever....... 

 

Minggu yang akan datang, dia akan pindah ke kota yang mungkin sangat jauh dengan kotaku, dengan kota ini.. Ia akan meninggalkan kota Malang .......Mungkin dia pergi tak selamanya.. Hanya 3tahun.. Tapi bagiku... Itu sangat lama........ 

 

Sekali lagi, aku bertanya padanya ”Kau serius ? Tapi kenapa?” Ia memejamkan mata tak terlalu cepat dan menjelaskan panjang lebar... Kini aku tahu maksudnya... Mama nya mempunyai segudang masalah di kota ini. Mulai dari tertipu karena pekerjaan yang meludeskan uangnya saat temannya berjanji bahwa uangnya akan kembali 10 kali lipat setelah berapa saat. Tapi, nyatanya temannya malah menghilang. Kini dia, mama Chiara, dikejar oleh penagih hutang ... Hhhhhhhhhh aku menghembuskan nafas panjang. Bukankah mamanya adalah seseorang yang sangat baik ? beragama yang kuat ? juga seorang yang sangat pintar ? Aku berfikir, betapa kasihannya Chiara menghadapi keluarganya.. Mamanya yang seperti itu, ditambah lagi ia yang sering kesepian dirumah.. Aku masih bersyukur dibesarkan di keluarga yang tak mempunyai masalah......... Paling tidak, keluargaku tak banyak  mempunyai masalah berat seperti masalah keluarga Chiara....

 

Jum’at.. 16 mei 2008.....

Dua hari sebelum Chiara akan berangkat kekota yang akan ia tinggali nantinya.. 

Kami mempunyai sedikit masalah.. Memang, bukan masalah besar, hanya masalah kecil.. Maklum, saat itu kami masih kecil, tak bisa bersikap dewasa, selalu egois, dan mau menang sendiri.. Tapi kini aku sadar, tindakan dulu memang tak seharusnya terjadi.. Penyesalan selalu berada di akhir.. Dan.. Kini... Aku menyesalinya...

Dia menyebarkan satu rahasiaku ke teman teman lainnya. Sebenarnya, itu bukan rahasia besar.. Hanya rahasia anak kecil.. Tak lebih dari rahasia sampah yang mungkin saat itu , saat aku masih berbusana merah putih kuanggap sangat berarti. Aku kecewa padanya, hanya kecewa yang kubuat berlebihan sampai sampai pada akhirnya aku marah besar dan tak mau menghadiri datang pada hari akhirnya di Malang, sedangkan sahabat sahabat ku yang lain, semua datang....

Aku hanya berdiam diri dikamar waktu itu.. Sangat tak punya harga diri jika aku datang meminta maaf dan mengucapkan kata selamat tinggal padanya.. Sampai sekarang, aku akui, aku orang yang sangat gengsian... Sampai sekarang...

 

Hingga aku kelas 2 SMP. Aku sadar akan hal itu... Aku menyesal, sangat menyesal, aku belum sempat meminta maaf dan mengucapkan selamat tinggal padanya.. Pada Chiara, sahabat yang sampai saat ini akan terus menjadi the best person ever... Selamanya....

Saat itu, aku tahu Chiara mungkin sudah datang kembali kekota ini... Ingin rasanya aku datang kerumahnya, tapi, apa dia masih ingat padaku ? Aku mundur.. berulang kali aku melewati rumahnya, tapi tak seorang pun tampak... Aku terus mundur , mundur, mundur... DAN SEKARANG ! Saat aku melihat seorang wanita duduk sambil menggendong kucingnya didalam rumah Chiara... Awalnya kupikir itu penjaga rumah... Aku tak menyangka, itu mama Chiara.. Setelah 4 tahun lamanya aku tak bertemu beliau, kini beliau menampakkan diri dan berkata sesuatu padaku yang membuat jantungku sedenyut lebih kencang dari biasanya... Chiara mengidap penyakit hati..  Tak ada donor hati yang pas... Sampai akhirnya ia meninggal..

 

Angin yang berteriak ditrelingaku seakan membuat air mata yang jatuh menjadi butiran cairan kering yang tak dapat untuk diteteskan... Suasana malam yang mencekam, tak ada satupun yang mengetahui perasaan yang kelam.. Aku melihat separuh bintang yang sepertinya ikut menangis..... Bukankah Chiara dan aku dulu sangat suka melihat bintang dan langit malam ? Bulan tersenyum penuh arti seakan menyuruhku menghapus derai air yang terjatuh ke hati... sayup sayup hening yang menyuruhku untuk berteriak mengikhlaskan kepergiannya, dan suasana malam yang menyuruhku untuk tetap tenang... Tenang Nisa... Chiara tak akan bahagia jika ia melihat kau seperti ini...Mungkin ia telah lama memaafkanmu.. Tentang hal bodoh masa kecil yang pernah kau dan dia lakukan... Batinku berkata pelan seakan menghipnotisku untuk tersenyum.......

Ya Tuhan... Aku sangat menyesal... Bisa kah aku mengulang waktu ? Andai aku bisa menatap Chiara sekali lagi... Sekali lagi untuk yang pertama kali diumur dewasaku ini, dan untuk terakhir kali sebelum ia pergi... Aku mengingat semua kenangan kenangan antara aku dan Chiara... Sampai akhirnya aku tertidur dipelukan dingin sang angin...

 

Aku merindukannya..

”Chiara... Maafkan aku”

Aku menyesal.. Andai aku lebih bisa bersikap dewasa waktu itu...


0 comments:

Post a Comment