skip to main |
skip to sidebar
“Hah? Yang
benar saja?” ucapku dengan nada tak percaya ketika ku mendengar kata kata dari
penjaga rumah itu. Sebuah palu godam benar benar siap untuk menghancurkan
hatiku beserta isinya saat itu juga, saat wanita itu mengatakannya. Mengatakan
dia meninggal. Sahabatku... Aku pun tak percaya ..Dengan perasaan kacau, aku
pulang..
Malam yang
mungkin membuat air mataku tak kuasa bertahan.. Aku menangis...
Chiara....
Aku masih mengingatnya.. Ini hari ulang tahunnya. Tepatnya 4tahun yang lalu,
pada tanggal ini juga.
”Surpriseee
! Happy Born Day Chiara ! Longlife my bestie” kataku dan kata sahabatku yang
lain sambil membawa kue ulang tahun bertulis nama Chiara, Vanessa Chiara..Ada 4
orang dalam persahabatan yang selama ini pisah. Aku, Chiara sahabat terbaikku,
Ciya, dan Sha-Sha. Kami berpisah empat tahun lalu karena Sha-Sha dan Chiara
yang harus pindah, dan karena Ciya yang sekarang bersama teman teman barunya.
Entah dia masih ingat atau dia tak ingat sedikitpun tentang kami.. 4tahun
lalu...
”Thanks
banget temen temen.. Ini kejutan banget...” Seru Chiara sambil tersenyum
menatap kami. Dengan tawa yang sangat lepas.. Kita bersenang senang waktu
itu.....12-05-2008. Hari yang sangat indah...
Sampai
akhirnya...
”Kau
serius akan meninggalkan kota ini?” Chiara mengangguk ketika aku bertanya
padanya. Entah aku tak tau bagaimana perasaanku jikalau misalnya aku harus
kehilangan dia, sahabat terbaikku. Diantara mereka, Sha-Sha ,Ciya dan Chiara,
hanya Chiara lah yang paling dekat denganku...Dia sahabat terbaikku yang pernah
ada.. The best person ever.......
Minggu
yang akan datang, dia akan pindah ke kota yang mungkin sangat jauh dengan
kotaku, dengan kota ini.. Ia akan meninggalkan kota Malang .......Mungkin dia
pergi tak selamanya.. Hanya 3tahun.. Tapi bagiku... Itu sangat
lama........
Sekali
lagi, aku bertanya padanya ”Kau serius ? Tapi kenapa?” Ia memejamkan mata tak
terlalu cepat dan menjelaskan panjang lebar... Kini aku tahu maksudnya... Mama
nya mempunyai segudang masalah di kota ini. Mulai dari tertipu karena pekerjaan
yang meludeskan uangnya saat temannya berjanji bahwa uangnya akan kembali 10
kali lipat setelah berapa saat. Tapi, nyatanya temannya malah menghilang. Kini
dia, mama Chiara, dikejar oleh penagih hutang ... Hhhhhhhhhh aku menghembuskan
nafas panjang. Bukankah mamanya adalah seseorang yang sangat baik ? beragama
yang kuat ? juga seorang yang sangat pintar ? Aku berfikir, betapa kasihannya
Chiara menghadapi keluarganya.. Mamanya yang seperti itu, ditambah lagi ia yang
sering kesepian dirumah.. Aku masih bersyukur dibesarkan di keluarga yang tak
mempunyai masalah......... Paling tidak, keluargaku tak banyak mempunyai masalah berat seperti
masalah keluarga Chiara....
Jum’at..
16 mei 2008.....
Dua hari
sebelum Chiara akan berangkat kekota yang akan ia tinggali nantinya..
Kami
mempunyai sedikit masalah.. Memang, bukan masalah besar, hanya masalah kecil..
Maklum, saat itu kami masih kecil, tak bisa bersikap dewasa, selalu egois, dan
mau menang sendiri.. Tapi kini aku sadar, tindakan dulu memang tak seharusnya
terjadi.. Penyesalan selalu berada di akhir.. Dan.. Kini... Aku menyesalinya...
Dia
menyebarkan satu rahasiaku ke teman teman lainnya. Sebenarnya, itu bukan
rahasia besar.. Hanya rahasia anak kecil.. Tak lebih dari rahasia sampah yang
mungkin saat itu , saat aku masih berbusana merah putih kuanggap sangat
berarti. Aku kecewa padanya, hanya kecewa yang kubuat berlebihan sampai sampai
pada akhirnya aku marah besar dan tak mau menghadiri datang pada hari akhirnya
di Malang, sedangkan sahabat sahabat ku yang lain, semua datang....
Aku hanya
berdiam diri dikamar waktu itu.. Sangat tak punya harga diri jika aku datang
meminta maaf dan mengucapkan kata selamat tinggal padanya.. Sampai sekarang,
aku akui, aku orang yang sangat gengsian... Sampai sekarang...
Hingga aku
kelas 2 SMP. Aku sadar akan hal itu... Aku menyesal, sangat menyesal, aku belum
sempat meminta maaf dan mengucapkan selamat tinggal padanya.. Pada Chiara,
sahabat yang sampai saat ini akan terus menjadi the best person ever...
Selamanya....
Saat itu,
aku tahu Chiara mungkin sudah datang kembali kekota ini... Ingin rasanya aku
datang kerumahnya, tapi, apa dia masih ingat padaku ? Aku mundur.. berulang
kali aku melewati rumahnya, tapi tak seorang pun tampak... Aku terus mundur ,
mundur, mundur... DAN SEKARANG ! Saat aku melihat seorang wanita duduk sambil
menggendong kucingnya didalam rumah Chiara... Awalnya kupikir itu penjaga
rumah... Aku tak menyangka, itu mama Chiara.. Setelah 4 tahun lamanya aku tak
bertemu beliau, kini beliau menampakkan diri dan berkata sesuatu padaku yang
membuat jantungku sedenyut lebih kencang dari biasanya... Chiara mengidap
penyakit hati.. Tak ada donor
hati yang pas... Sampai akhirnya ia meninggal..
Angin yang
berteriak ditrelingaku seakan membuat air mata yang jatuh menjadi butiran
cairan kering yang tak dapat untuk diteteskan... Suasana malam yang mencekam,
tak ada satupun yang mengetahui perasaan yang kelam.. Aku melihat separuh
bintang yang sepertinya ikut menangis..... Bukankah Chiara dan aku dulu sangat
suka melihat bintang dan langit malam ? Bulan tersenyum penuh arti seakan
menyuruhku menghapus derai air yang terjatuh ke hati... sayup sayup hening yang
menyuruhku untuk berteriak mengikhlaskan kepergiannya, dan suasana malam yang
menyuruhku untuk tetap tenang... Tenang Nisa... Chiara tak akan bahagia jika ia
melihat kau seperti ini...Mungkin ia telah lama memaafkanmu.. Tentang hal bodoh
masa kecil yang pernah kau dan dia lakukan... Batinku berkata pelan seakan menghipnotisku
untuk tersenyum.......
Ya
Tuhan... Aku sangat menyesal... Bisa kah aku mengulang waktu ? Andai aku bisa
menatap Chiara sekali lagi... Sekali lagi untuk yang pertama kali diumur
dewasaku ini, dan untuk terakhir kali sebelum ia pergi... Aku mengingat semua
kenangan kenangan antara aku dan Chiara... Sampai akhirnya aku tertidur
dipelukan dingin sang angin...
Aku
merindukannya..
”Chiara...
Maafkan aku”
Aku
menyesal.. Andai aku lebih bisa bersikap dewasa waktu itu...
0 comments:
Post a Comment